Kesakitan dan Penderitaan

http://fileme.us/file/054G5Lhttps://www.facebook.com/ba.googleKesakitan dan penderitaan tidak selalu bermakna negatif. Adakalanya dan lebih sering terjadi kesakitan dan penderitaan itu ada untuk memelihara kelangsungan hidup kita. Lapar dan haus adalah penderitaan. Tapi dengan lapar dan haus itulah kita berusaha memenuhi kebutuhan tubuh kita terhadap makanan dan minuman, yang dengannya keberadaan kita terpelihara. Luka dan nyeri itu adalah kesakitan. Namun dengan luka dan nyeri yang kita rasakan itulah kita menjaga tubuh kita. Bayangkan, jika tak ada rasa nyeri, mungkin kita akan musnah karena ketika sesuatu membakar atau melukai dan merusak tubuh kita, kita tak bereaksi untuk menjaga tubuh kita karena ketidak sadaran kita. Maka, kesakitan dan penderitaan itu ada lebih sering untuk memelihara kita. Lebih dari itu, ia ada untuk menempa kita menjadi sesuatu yang lebih baik, kuat mental dan tahan banting.


Salam Motivasi!

Read More

Hati-Hati Dengan Kelebihan Kita!

Kita ini manusia unggul. Kelahiran kita ke dunia ini adalah bukti keunggulan itu. Setiap kita adalah unik. Masing-masing memiliki kelebihan dan keistimewaan sendiri. Andai tak istimewa dalam bidang akademik, boleh jadi kita unggul dalam bidang lain seperti bidang seni, olah raga, berorasi, dsb. Kita perlu mengenal dan menggali kelebihan kita agar keunggulan dan kehebatan kita tidak tertimbun ketidak tahuan kita. Tapi ingat, kita harus hati-hati dalam menyikapi kelebihan kita. Sangat boleh jadi kita menjadi takabbur dan arogan karena kita tahu bahwa diri kita hebat. Kebanggaan kita terhadap kelebihan kita bisa menggiring pada kesombongan jika tidak dikontrol. Kekaguman yang berlebihan terhadap diri sendiri akan mengakibatkan sikap tinggi hati dan merendahkan orang lain. Karena itulah barangkali Nabi Muhammad saw. mendefinisikan bahwa kesombongan itu adalah: "Menolak kebenaran dan merendahkan orang lain." Orang yang terbiasa merendahkan orang lain, biasanya sangat sulit menerima pendapat orang lain meskipun itu adalah kebenaran. Karena antara sikap merasa hebat dan merendahkan orang lain itu ada kaitan sebab akibat yang erat. Karena merasa hebatlah seseorang merendahkan orang lain. Dan karena merendahkan orang lainlah seseorang itu menolak kebenaran. Jadi, berhati-hatilah menyikapi kelebihan kita. Jadikan kelebihan itu sebagai sarana mencari ridha Allah. Syukurilah ia, jangan malah menjadi penyebab kesombongan kita, karena sudah seharusnya kita Berhati-hati Dengan Segala Kelebihan Kita....

Salam Motivasi!

Read More